Pintu merupakan bagian rumah pertama yang akan dilihat siapapun yang datang ke rumah kita. Oleh karena itu, banyak orang yang fokus pada penampilan pintu, yaitu memlalui desain dan warna yang digunakan.

Sebenarnya ada fungsi pintu yang tak kalah penting untuk diperhatikan, yaitu sebagai pelindung rumah kita. Oleh sebab itu, kekuatan dan daya tahan pintu menjadi penting untuk diperhatikan, termasuk jenis bahan baku yang digunakan.

Berikut kita akan mengenal beberapa jenis pintu berdasarkan bahan bakunya :

Pintu Aluminium

Baca Juga : bisakah cat aluminium digunakan untuk kusen?

Pintu jenis ini cocok digunakan pada rumah yang berdesain modern atau kontemporer. Pintu aluminium secara umum dibuat dari bahan kaca yang dibingkai aluminium. Kelebihannya, tidak memerlukan pengecatan kembali.  Sedangkan Kekurangannya, tidak bisa dilapisi lagi. Sehingga Anda perlu memastikan warnanya terlebih dahulu sebelum membeli.

Pintu Kayu

Pintu berbahan kayu bisa masuk ke berbagai jenis desain interior maupun eksterior rumah. Kesan hangat dan natural yang diciptakan bisa masuk baik ke desain klasik hingga modern. Kelebihan menggunakan pintu kayu adalah Anda bisa bebas memilih warna cat yang mau digunakan. Bahkan Anda bisa mengganti warnanya jika sudah bosan. Kekurangan pintu kayu yaitu hati-hati dalam memilih bahan, karena jika bahan kayu kualitasnya buruk bisa mengurangi kekuatan dan kurang kedap suara. Selain itu butuh pemeliharaan rutin seperti re-coating.

Pintu Louvre
Pintu jenis ini mempunyai irisan-irisan horizontal yang dapat dibuka untuk aliran udara apabila menginginkan privasi dan keamanan. Kelebihannya, tetap ada aliran udara bahkan bila pintu ditutup.
Kekurangannya, lebih sulit dibersihkan dan harus memastikan pekerjaan mekaniknya halus.

Pintu Flush
Ini adalah pintu paling sederhana dibanding berbagai jenis pintu lainnya. Ini karena permukaan pintu rata seluruhnya. Pintu flush biasanya digunakan untuk bagian dalam rumah. Pintu flush biasanya dibuat dari fiberglass atau kayu. Kelebihannya, harga lebih murah. Kekurangannya, permukaan tidak tembus cahaya.dan tanpa dekor, tidak cocok untuk pintu utama.

Pintu Rel
Gaya pintu yang terkesan tua ini dibuat dari serpihan kayu. Sebutannya tergantung pada komponen-komponennya. Untuk komponen vertikal disebut stiles dan komponen horizontal disebut rel. Kelebihannya, konstruksinya yang padat dapat menghalangi suara dan menahan suhu dalam ruangan serta paling cocok untuk desain rumah country. Kekurangannya,  kurang cocok untuk interior desain kontemporer serta permukaan padat tidak tembus cahaya.

Pintu Swing/Pintu kupu-kupu
Pintu Swing atau lebih sering disebut pintu kupu-kupu adalah jenis pintu paling umum, pintu dapat berputar satu putaran sudut, dan kadang-kadang digunakan sepasang. Kelebihannya, engsel lebih mudah dipasang dibanding dengan rel dan lebih mudah untuk dirawat, tidak perlu rel untuk bantalan pintu. Kekurangannya, butuh ruang untuk mengayunkan atau membuka pintu.

Pintu Geser
Pintu ini biasanya digunakan untuk menuju taman belakang atau untuk kamar mandi. Pintu geser sering disebut pintu kantung karena digeser kedalam kantung dibalik dinding ketika pintu dalam posisi dibuka. Kelebihannya adalah bisa menghemat ruang, memberikan kesan yang bersih dan rapi.
Kekurangannya, harus mempunyai struktur bantalan beban kuat di atas untuk menggantung. Selain itu juga dapat dilepas dari rel pengaman dan rel pintu susah untuk dipasang.

Itulah beberapa jenis pintu berdasarkan bahan baku yang digunakan. Pilihlah jenis pintu yang sesuai dengan desain rumah Anda secara keseluruhan. Agar tercipta harmoni dalam desain rumah Anda. Selain itu, pastikan bahwa bahan pintu yang Anda gunakan cocok dengan ikilm dimana Anda tinggal.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *